
Pihak kepolisian Filipina mengumumkan bahwa perang narkoba yang diperbarui akan lebih ketat dengan penegakan hukum yang lebih terorganisir. Dalam konferensi pers baru-baru ini, juru bicara polisi mengatakan bahwa ini akan bergantung pada tersangka untuk bersikap kooperatif selama operasi penangkapan, dan menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk mencegah penembakan yang tidak perlu selama penangkapan.
Pemerintah juga merencanakan pelaksanaan program kesejahteraan berbasis masyarakat yang mendukung rehabilitasi bagi individu yang ingin terlepas dari keterlibatan dalam narkoba. Dua jenis operasi, Oplan HVT untuk penjahat narkoba berisiko tinggi dan Oplan Tokhang untuk individu yang menyerahkan diri, diperkenalkan dalam program ini.
Polisi berupaya untuk menghapuskan stigma terhadap para pengguna narkoba dan menyarankan agar masyarakat memberikan informasi jika mengetahui adanya masalah terkait penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. Reformasi ini diharapkan dapat meminimalkan angka kejahatan dan meningkatkan keselamatan masyarakat secara keseluruhan.
Sumber: ABS-CBN News
Disclaimer:
Artikel ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI) berdasarkan sumber berita yang terverifikasi. Meskipun kami berusaha menjaga akurasi, pembaca disarankan untuk melakukan verifikasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan. Sumber asli disertakan untuk referensi.